Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Volume 12

Illustration

Prolog


Dunia diwarnai merah tua, dan jurang yang menganga memuntahkan miasma ke langit yang hancur. Luapan monster dan [Apostle] berkerumun cukup padat untuk menutupi bintang-bintang. Itu benar-benar terlihat seolah-olah akhir dunia sudah didepan mata. Tetapi umat manusia yang berdiri melawan datangnya kehancuran tetap tidak gentar.

"Uwoooooooooh!"

"Raaaaaaah!"

Teriakan pertempuran yang bersemangat terdengar di seluruh medan perang, menandakan tekad bersatu dari penduduk Tortus. Tidak ada satupun dari prajurit yang berkumpul jatuh dalam keputusasaan. Mereka semua telah memilih untuk berjuang melalui ini untuk membuat masa depan yang mereka yakini menjadi kenyataan.

Melihat semangat mereka yang membara dari atas langit, Kaori bergumam, "Yah, setelah apa yang baru saja mereka lihat, mereka lebih baik bersemangat."

Meskipun Kaori masih didalam tubuh seorang Apostle, Hajime telah menggunakan sihir metamorfosis untuk membuat rambut dan sayapnya menjadi hitam mengkilap, bukan perak seperti dulu. Gaunnya juga sebagian besar berwarna hitam, cocok dengan posisi barunya sebagai [Apostle] Raja Iblis (Hajime).

Tak lama setelah pertempuran dimulai, Hajime telah menggunakan [Meteor Impact] untuk menghancurkan Divine Mountain. Dia juga menggunakan tujuh [Pulse Hyperion] miliknya untuk membelah pasukan para [Apostle].

Kaori menyeringai ketika dia memikirkan kembali betapa mudahnya Hajime menghancurkan segerombolan [Apostle]. Kemudian, berbalik, dia melihat ke langit di atasnya dan menatap gerbang yang menuju ke Sanctuary dimana Ehit berada. Itu benar-benar terlihat seperti jalan menuju jurang maut, tapi Hajime dan rekan-rekannya yang lain telah terjun lebih dulu ke dalamnya untuk menyelamatkan Yue.

Kaori memiliki keyakinan mutlak bahwa Hajime, Shea, dan Tio akan berhasil.

"Yue, masih banyak yang harus kukatakan padamu. Sebaiknya kamu cepat kembali kesini, atau aku sendiri yang harus menyeretmu pulang."

Kaori masih memiliki lebih banyak kekalahan daripada kemenangan dalam pertengkaran mereka merebut Hajime, dan dia tidak akan beristirahat sampai dia memimpin. Tetapi sementara dia menjaga nada suaranya tetap ringan, dia benar-benar berharap perasaannya mencapai satu-satunya rivalnya dalam hal cinta.

"Shizuku-chan, Ryutarou-kun, Suzu-chan..."

Tiga temannya yang lain pergi untuk menyelamatkan Amanogawa Kouki, salah satu dari teman masa kecilnya, yang tidak mau menerima kenyataan dan membiarkan dirinya dicuci otak. Dan Suzu, secara khusus, telah pergi untuk menyelamatkan sahabatnya, gadis yang telah mengkhianati temannya demi keinginannya sendiri— Nakamura Eri.

Terlepas dari semua yang telah dilakukan Eri, Suzu tidak bisa begitu saja meninggalkan sahabatnya. Dia tidak ingin menjadi orang yang menyerah pada orang-orang yang dia sayangi. Paling tidak, Suzu ingin berbicara dengan sahabatnya untuk terakhir kalinya. Bahkan jika sudah terlambat, bahkan jika Suzu tidak bisa menyelamatkan sahabatnya, dia setidaknya ingin mengakhiri semuanya dengan tangannya sendiri. Dan sejujurnya, Kaori sepenuhnya mengerti bagaimana perasaan Suzu.

"Aku akan melindungi tempat ini untukmu disaat kalian semua pergi!"

Seperti Hajime, dia bertekad untuk menghancurkan setiap rencana Ehit. Dia tidak bisa membiarkan Ehit tertawa terakhir. Tetapi yang lebih penting dari itu, di matanya, dia harus melindungi rumah semua orang, tempat untuk mereka pulang. Itulah misi yang ditugaskan Hajime padanya.

Pasukan para [Apostle] melihat ke bawah, lalu melesat ke tanah seperti rentetan bintang jatuh. Kaori mengacungkan dua claymore barunya dan berteriak, "Kalian ingin menghancurkan umat manusia? Hmph, coba saja jika kalian bisa!"

Menyalin slogan dari Hajime tercintanya, Kaori tersenyum tanpa rasa takut kepada mereka.

Credit to the author: Shirakome Ryou
Source: J-Novel Club

this translation presented by: Fanspage - Agartha no Sekai(Rizal)